Nasib Badak Jawa Di Ujung Cula
Oleh: @juris_the_great Foto: dok.internet
Mungkin tak banyak yang tahu, bila tahun 2012 ditetapkan sebagai Tahun Badak Internasional. Ada dua spesies hewan berkulit tebal yang hidup di Indonesia, badak jawa dan badak sumatera. Lalu bagimana nasib mereka?
Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan spesies badak bercula satu dan badak paling kecil di dunia. Menurut IUCN (International Union for Conservation Nature) populasi badak jawa di alam hanya tinggal 35-45 ekor saja. Lebih mengejutkan lagi, IUCN memperkirakan jumlah betina produktif hanya 4-5 ekor!
Tidak seperti binatang langka yang umumnya terdapat juga di kebun binatang, badak jawa hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon saja. Hingga beberapa ahli menyebutnya mamalia paling langka di bumi. Sungguh sebuah data yang memprihatinkan.
Selain masalah perburuan yang marak hingga beberapa dekade lalu, habitat yang rusak diyakini sebagai masalah yang mempercepat kepunahan badak jawa. Dulunya, badak jawa dapat ditemukan hingga Vietnam hingga daratan China. Namun setelah kepunahan di Vietnam, Ujung Kulon merupakan harapan satu-satunya.
Cula badak jawa yang tergolong kecil dihargai tiga kali lipat dari cula badak afrika di pasar gelap. Tingginya permintaan untuk pengobatan tradisional tiongkok dituding sebagai pemicu maraknya perburuan.
Di Ujung Kulon sendiri, populasi badak jawa “terdesak” oleh populasi banteng, mereka berebut habitat yang membuat badak makin bergeser keberadaannya. Belum lagi secara reproduksi, badak jawa juga memiliki beberapa masalah dan hambatan. Karakteristik dewasa kelamin yang baru dicapai pada umur 15 tahun, masa kebuntingan yang lama hingga 16 bulan, dan rendahnya angka konsepsi (keberhasilan kawin) turut menjadi faktor kepunahan.
Sedangkan letak geografis ujung kulon sendiri “terancam” oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau yang bisa kapan saja meletus. Oleh karena itu, Yayasan Badak Indonesia membangun sebuah suaka baru di kaki Gunung Halimun dekat Bogor. Suaka baru ini juga untuk “memecah” koloni yang ada di Ujung Kulon agar tak rentan terserang penyakit yang akan mempercepat kepunahan.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membantu konservasi badak jawa. Selain donasi ke berbagai badan konservasi seperti YABI (Yayasan Badak Indonesia), WWF (World Wild Fund), dan sebagainya. Kita juga bisa ikut serta mengkampanyekan konservasi badak dengan memberikan lebih banyak informasi agar masyarakat lebih sadar akan kondisi badak jawa yang memprihatinkan.
Yah kasian juga yah, lagi2 ada aja hewan yang udah mau punah :(
ReplyDeleteCROP.CRIP.CROP
but we can do something, join the @tahunbadak campaign on twitter to save Indonesian Rhino
ReplyDelete