Mimpi.
Yang akan terbayangkan di benak kita pasti sesuatu yang indah, seperti dunia Alice atau bahkan mimpi erotis yang menggetarkan dan (tentu saja) membuat kita basah. Atau malah mimpi yang membuat kita menangis, dengan segerombolan hantu dan hal-hal meankutkan yang jadi peran utama nya.
Mimpi.
Yang biasa disebut bunga tidur ini tak selamanya seharum dan seindah bunga. Ada kalanya mimpi itu menakutkan, mengerikan, menyedihkan.
Mimpi.
Yang cuma sekelebat dan kadang tak kita ingat detail nya setelah bangun itu menyimpan misteri. Pertanda dan ramalan yang menggugah alam sadar kita.
Ya.. mimpi ituyang mengganggu kehiduan saya di hari minggu yang cerah di bulan Januari ini.
Entah karena kelelahan karena di hari sebelum nya ada pemotretan untuk majalah dari pagi-pagi buta, hingga gelaran Ngayogjazz dalam rintik hujan hingga tengah malam nya. yang jelas mimpi itu tiba-tiba hadir.
Pagi setelah subuh, saya bermimpi gigi taring (ato geraham pertama setelah taring, -agak lupa) tanggal. Tanggal begitu saja, tanpa rasa sakit, dan terpecah jadi dua bagian.
Bangun tidur buru-buru saya ingat-ingat kembali tiap detail mimpi itu. Sambil berharap-harap cemas musibah tak jadi datang.
Saya orang Jawa. Kami akrab dengan pertanda dan tafsir mimpi. Sudah jadi rahasia umum di kalangan suku jawa, bahwa mimpi gigi tanggal artinya dalam waktu dekat akan ada sudara dan orang terekat yang meninggal. Dijemput Sang Malaikat Maut menuju hadapan Sang Khalik.
Segera saya sms keluarga, menanyakan adakah keluaraga yang sakit sambil bercerita tentang mimpi saya. Tak lupa menanyakan pada teman, yang kebetulan ahli ramal meramal.
Mimpi itu membuat hari Minggu cerah itu agak berantakan dengan semburat sendu dan kecemasan yang menghampiri. Walaupun saya tau, dan juga meyakinkan diri sendiri, bahwa mimpi itu hanya bunga tidur, tapi tetap saja mimpi memang tak selamanya indah.